Persija Jakarta, salah satu klub sepak bola terkemuka di Indonesia, sedang dikaitkan dengan beberapa sosok pelatih asing asal Eropa sebagai pengganti Thomas Doll. Nama Milos Joksic, pelatih asal Serbia yang baru saja meninggalkan Muangthong United, mencuat sebagai kandidat kuat untuk mengisi kursi pelatih Persija.
Selain itu, Persija juga dikabarkan sedang mengincar jasa Alexis Messidoro, pemain asal Argentina yang berpeluang menjadi rekan duet Ryo Matsumura di lini tengah Macan Kemayoran. Hal ini mengindikasikan adanya rencana besar manajemen Persija untuk memperkuat skuad mereka di musim mendatang.
Dalam laga terakhir, Persija harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan Selangor FC dengan skor 0-1 di final RCTI Premium Sports yang digelar di Jakarta International Stadium.
Siapa pelatih baru Persija Jakarta
Milos Joksic, pelatih asal Serbia yang baru saja meninggalkan Muangthong United, muncul sebagai kandidat kuat untuk menjadi pelatih baru Persija Jakarta. Manajemen Persija sedang mempertimbangkan Joksic sebagai pengganti Thomas Doll, yang baru saja mengakhiri kerja samanya dengan klub. Selain Joksic, Persija juga dikabarkan sedang mengincar jasa Alexis Messidoro, pemain asal Argentina, untuk memperkuat skuad mereka di musim mendatang.
Apa alasan Persija Jakarta mengakhiri kerja sama dengan Thomas Doll
Persija Jakarta resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Jerman Thomas Doll pada tanggal 14 Juni 2024. Doll memilih mengakhiri kontraknya lebih cepat dengan alasan ingin menghadiri momen sekali seumur hidup yang tidak bisa ditunda.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan Doll untuk meninggalkan Persija adalah jarak yang terlalu jauh dari keluarganya. Keluarga Doll tinggal di Jerman, sementara dia harus bertugas di Indonesia selama menjadi pelatih Persija. Hal ini membuat Doll sulit untuk sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Meskipun Persija menyayangkan keputusan Doll, manajemen klub tetap menghormati alasan pribadi yang disampaikan pelatih berusia 57 tahun tersebut. Persija kini sedang bergerak cepat untuk mencari pengganti Doll agar persiapan tim untuk kompetisi Liga 1 2024/2025 tidak terganggu.
Bagaimana dampak keputusan Thomas Doll ini terhadap performa tim Persija Jakarta
Keputusan Thomas Doll untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat dengan Persija Jakarta tentu akan berdampak pada performa tim Macan Kemayoran di musim mendatang.
Doll memilih mengundurkan diri karena alasan pribadi, yaitu ingin menghadiri momen penting yang tidak bisa ditunda dan juga karena jarak yang terlalu jauh dari keluarganya di Jerman. Meskipun Persija menyayangkan keputusan Doll, manajemen klub tetap menghormati alasan yang disampaikan pelatih tersebut.
Kepergian Doll secara tiba-tiba ini tentu akan mengganggu persiapan Persija untuk kompetisi Liga 1 2024/2025. Manajemen klub kini harus bergerak cepat untuk mencari pengganti Doll agar transisi kepemimpinan tim berjalan mulus.
Selain itu, Doll juga dinilai belum mampu membawa Persija meraih gelar juara selama 2 tahun membesut tim ibu kota ini. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi pelatih baru Persija untuk dapat membawa tim ini meraih prestasi yang lebih baik di musim mendatang.
Apa yang diharapkan dari pelatih baru Persija Jakarta
Persija Jakarta berharap pelatih baru mereka dapat membawa perubahan positif bagi tim di musim mendatang. Beberapa hal yang diharapkan dari pelatih baru Persija:
Mampu memperbaiki performa tim yang sempat terpuruk di musim lalu, di mana Persija hanya mampu finis di posisi 8 klasemen akhir Liga 1 2023/2024. Pelatih baru diharapkan dapat membangun kembali mental juara skuad Macan Kemayoran.
Dapat memimpin Persija meraih prestasi yang lebih baik, seperti gelar juara Liga 1, yang belum berhasil diraih selama 2 tahun masa kepelatihan Thomas Doll. Fans Persija tentu berharap trofi juara dapat kembali diraih.
Membawa gairah baru bagi skuad Persija dan suporter The Jakmania. Kehadiran pelatih baru diharapkan dapat memotivasi pemain untuk tampil maksimal dan membuat suporter semakin antusias mendukung tim kebanggaan mereka.
Dapat beradaptasi dengan cepat dan mempersiapkan tim dengan baik untuk kompetisi Liga 1 musim 2024/2025, mengingat kepergian Thomas Doll yang tiba-tiba dapat mengganggu persiapan tim.
Dengan harapan-harapan tersebut, Persija berharap pelatih baru yang akan datang dapat membawa angin segar bagi tim dan membuat Macan Kemayoran kembali menjadi salah satu kekuatan di Liga 1 Indonesia.
Bagaimana Persija Jakarta memilih pelatih baru setelah Thomas Doll pergi
Setelah Thomas Doll memutuskan untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat dengan Persija Jakarta, manajemen klub kini sedang bergerak cepat untuk mencari pengganti pelatih asal Jerman tersebut.
Milos Joksic, pelatih asal Serbia yang baru saja meninggalkan Muangthong United, muncul sebagai kandidat kuat untuk menjadi pelatih baru Persija. Manajemen Persija sedang mempertimbangkan Joksic sebagai pengganti Doll.
Selain Joksic, Persija juga dikabarkan sedang mengincar jasa Alexis Messidoro, pemain asal Argentina, untuk memperkuat skuad mereka di musim mendatang. Hal ini mengindikasikan adanya rencana besar manajemen Persija untuk memperkuat tim.
Kepergian Doll secara tiba-tiba tentu akan mengganggu persiapan Persija untuk kompetisi Liga 1 2024/2025. Manajemen klub kini harus bergerak cepat untuk mencari pengganti Doll agar transisi kepemimpinan tim berjalan mulus.
Persija berharap pelatih baru yang akan datang dapat membawa angin segar bagi tim dan membuat Macan Kemayoran kembali menjadi salah satu kekuatan di Liga 1 Indonesia.
Apa kriteria yang digunakan Persija Jakarta dalam memilih pelatih baru
Persija Jakarta memiliki beberapa kriteria yang dipertimbangkan dalam memilih pelatih baru untuk menggantikan Thomas Doll, antara lain:
Sesuai dengan filosofi Macan Kemayoran. Calon pelatih harus memahami dan dapat menerapkan filosofi bermain yang dianut Persija.
Memiliki pengalaman melatih di Indonesia. Pengetahuan tentang sepak bola Indonesia dan Liga 1 akan memudahkan adaptasi pelatih baru.
Mampu membangun mental juara skuad Persija. Pelatih baru diharapkan dapat memotivasi pemain untuk tampil maksimal dan membawa Persija meraih prestasi, seperti gelar juara Liga 1 yang belum diraih selama 2 tahun masa kepelatihan Thomas Doll.
Dapat beradaptasi dengan cepat dan mempersiapkan tim dengan baik untuk kompetisi Liga 1 musim 2024/2025. Kepergian Doll yang tiba-tiba menuntut pelatih baru untuk segera menyiapkan tim.
Memiliki filosofi bermain yang sesuai dengan kebutuhan Persija saat ini. Pelatih baru harus dapat memperbaiki performa tim yang sempat terpuruk di musim lalu.
Dengan kriteria-kriteria tersebut, Persija berharap dapat menemukan pelatih yang tepat untuk membawa Macan Kemayoran kembali menjadi kekuatan di Liga 1 Indonesia.